Zina di masa modern sekarang
seperti sebuah trend hidup modern yang juga telah menimpa orang Muslim
di Indonesia. Mereka lupa akan dosa yang telah mereka perbuat, dosa yang
sangat dilaknat oleh Allah. Tapi bagi kita yang pernah melakukan dosa
zina ada jalan yang bisa kita tempuh agar dosa besar yang telah kita
lakukan yaitu "Zina" bisa terhapuskan atau diampuni oleh Allah.
Berikut ini adalah sebuah kutipan jawaban yang diberikan oleh Ustadz Ahmad Sarwat, Lc tentang
pertanyaan salah seorang yang pernah melakukan zina. "Saya seorang
pezinah tapi ingin bertaubat, amalan-amalan apa yang bisa saya lakukan
agar dosa zina saya bisa terhapuskan atau diampuni oleh Allah pak
Ustadz?"
Hukum bertaubat itu wajib bagi siapa saja yang pernah
melakukan dosa. Dan bila dosa itu terkait hanya kepada Allah SWT tanpa
melibatkan hak sesama manusia, maka harus dipenuhi tiga syarat utama agar dosa
itu bisa dihapuskan.
1. Syarat Pertama
Berhenti dulu dari maksiat yang telah dilakukan.
Taubat tidak akan dibukakan pintunya oleh Allah SWT selama seorang yang taubat
itu masih saja melakukan dosa yang sama.
2. Syarat Kedua
Tidak cukup hanya sekedar berhenti dari maksiat
tersbut, tetapi berhentinya itu harus diiringi juga dengan rasa sesal di dalam
hati. Tanpa penyesalan yang mendalam di lubuk hati, taubat itu tidak akan ada
artinya di sisi Allah SWT.
3. Syarat Ketiga
Tidak cukup hanya berhenti dan menyesal, pelakunya
juga harus punya tekat sangat kuat di hati untuk tidak akan pernah kembali
melakukannya sejak hari itu hingga selama-lamanya. Selama masih ada keinginan
untuk kembali mengulanginya, taubat itu menjadi sirna dan sia-sia.
Itulah 3 syarat utama agar taubat itu bisa diterima
Allah SWT. Dan bila dosa itu terkait dengan dosa kepada sesama manusia, harus
ditambah satu lagi, yaitu meminta maaf dan keredhaan orang tersebut.
Sedangkan bila dosanya terkait dengan masalah hukum
hudud, seperti zina dan sejenisnya, maka taubat itu harus diiringi dengan
kesiapan untuk menerima hukuman sesuai dengan syariat Islam.
Seorang yang berzina dalam keadaan sudah pernah
menikah, hukumannya adalah rajam, yaitu dilempar batu hingga mati di hadapan
umum. Sedangkan bila yang berzina itu belum pernah menikah sebelumnya,
hukumannya hanya dicambuk 100 kali. Sebaian ulama menambahkan dengan
mengasingkannya selama setahun.
Tetapi yang menjadi ukuran bukan terlaksananya hukum
itu, melainkan kesiapannya bila eksekusi hukum itu dijalankan. Kalau pun
seseorang hidup di luar sistem hukum Islam, sehingga hukum hudud tidak bisa
terlaksana, maka dosanya bukan tanggungan pelaku dosa tersebut. Melainkan dosa
para pemimpin negeri itu yang tidak mau menggunakan hukum Islam. Atau dosa
rakyat negeri itu yang tidak mau memilih pemimpin yang menjalankan hukum Islam.
Allah Maha Pengampun Atas Semua Dosa
Seorang yang pernah melakukan dosa seberapa pun
besarnya, pastilah akan diampuni Allah SWT, selama dia mau bertaubat dengan
memenuhi syarat-syaratnya. Alih-alih marah kepada orang yang bertaubat, Allah
SWT malah sangat berbahagia kepadanya.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Dari Abi Hamzah Anas bin Malik Al-Anshari ra
(pembantu Rasulullah SAW) berkata, "Sungguh Allah sangat berbahagia atas
permohonan taubat hamba-Nya, lebih berbahagia dari bahagianya salah seorang
kamu yang kehilangan untanya lalu menemukannya kembali." (HR Bukhari
Muslim).
Di dalam kesempatan lain, Rasullah SAW juga bersabda:
Dari Abi Musa Abdullah bin Qais Al-Asy'ari ra.
dari nabi SAW, beliau bersabda, "Sungguh Allah SWT menjulurkan kedua
tangan-Nya pada malam hariorang-orang yang bermaksiat di waktu siang bertaubat.
Dan Allah SWT menjulurkan kedua tangan-Nya pada sianghari orang-orang yang
bermaksiat di waktu malam bertaubat." (HR Muslim)
Di dalam hadits riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa
tatkala selesai mengeksekusi mati seorang wanita yang mengaku telah berzina,
Rasulullah SAW kemudian menyalati jenazahnya. Umar ra bingung dan kontan
mempertanyakannya, "Bagaimana Anda menshalati jenazahnya padahal dia
seorang yang telah berzina?" Beliau SAW menjawab, "Sungguh wanita ini
telah bertaubat dengan sebuah taubat yang bila taubatnya itu dibagikan kepada
70 orang penduduk Madinah, pasti masih sangat cukup untuk mereka."
Subhanalllah, sungguh besarkeagungan-Nya. Dosa
sebesar apapun bila seorang hamba datang kepada-Nya untuk bertaubat, pasti
Allah berikan.
Bahkan dosa membunuh 100 nyawa sekalipun, tetap akan
diberi ampunan dari Yang Maha Pengampun. Asalkan semua syaratnya dijalankan.
Imbangi Dosa dengan Pahala
Tidak ada salahnya bila untuk mengimbangi dosa yang
pernah kita lakukan, kita berupaya berlomba menjaring pahala. Ada beberapa trik
yang bisa dilakukan agar pahalabisa kita dapat dalam jumlah banyak dalam waktu
singkat, bahkan tetap terus mengalir meski kita sudah wafat.
Misalnya bila Allah SWT meluaskan rezeki kita, maka
kita bisa mendepositokan harta secara syariah dalam jumlah tak terbatas.Tiap
saat berbuah bahkan tetap terus berbuah sepanjang masa, hingga akhir dunia.
Meski jasad kita sudah hancur di alam kubur, meski nyawa sudah melayang, tetapi
ruh kita akan tetap menerima pahala dari deposito harta yang pernah kita tanam.
Bentuknya yang paling lazim dalam bentuk wakaf, bisa
berbentuk masjid di mana dari setiappahala orang yang shalat di dalamnya, kita
akan menerima 'fee' atau royalti atas kesertaan harta kita di dalam pembangunan
masjid itu.
Atau bisa juga dalam bentuk sekolah ataupesantren
yang melahirkan generasi Islam yang kuat. Setiap pahala yang diraih oleh tiap
lulusan sekolah itu, maka ada bagian untuk kita sebagai royalti atas harta kita
di dalam sekolah itu.
Bahkan bisa juga berbentuk perpustakaan Islam, di
mana setiap orang yang mendapat pahala membaca di tempat itu, akan ikut
memberikan fee pahala kepada kita.
Termasuk juga bila kita ikut andil mendirikan situs (website)
Islam, yang isinya tentu demi menegakkan ajaran dan syariat Islam. Banyak orang
yang menganggap kecil peran dakwah situs Islam. Sehingga di banyak kasus,
sering kita saksikan situs-situs Islam muncul bak jamur di musim hujan, tetapi
seiring dengan perjalanan waktu, satu per satu pun berguguran. Kendalanya
sangat klasik, yaitu masalah yang itu-itu juga dan tidak jauh dari masalah
dana.
Seandainya ada seorang muslim yang ingin menangguk
pahala yang mengalir terus, tidak ada salahnya dia menyisihkan hartanya khusus
untuk menghidupkan situs Islam. Sebab situs ini dibaca oleh jutaan manusia,
dari mana saja dan kapan saja. Setiap satu manfaat yang didapat oleh pembaca,
maka satu pahala akan secara otomatis terkirim kepada yang membiayai situs
Islam itu. Kalau memang kita ingin dapat pahala sebanyak-banyaknya dan
secepat-cepatnya, mengapa kita tidak mendirikan situs Islam baru atau
memperkokoh yang sudah ada?
Subhanallah...
Betapa banyak peluang menangguk pahala, tapi sayang
sekali sedikit sekali yang tergerak untuk memanfaatkannya.
Semoga Allah SWT mengampuni dosa kita semua, baik
yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan semoga harta yang kita miliki ini
bisa kita nafkahkan di jalan perjuangan menegakkan agama-Nya. Amien Ya Rabbal
'alamin.
Wallau a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar